Postingan

kisah inspiratif kehidupanku

Tetesan Itu bak Airmata Cahayaku Pagi tanpa ditemani mentari kali ini,megingatkanku pada dia yang setiap pagi mengarungi kehidupan saat mentari menyapa Tepat pukul 06.30 setiap pagi ia telah pergi dari rumah,bukan ke suatu kedai kopi bagai lelaki tua lainya,tetapi Ia melangkah pada satu tujuan demi tetesan-tetesan Air Nira atau meragan pola (bahas pakpak) Mengambil Air nira sudah dilakukan masyarakat batak pakpak sejak Zaman dahulu,merupakan suatu pencarian turun temurun yang diwarisi nenek moyang,namun perlahan kebiasan itu mulai hilang ketika waktu yang berjalan menuntut manusia untuk mengikuti zaman dan tuntutan Zaman juga yang memaksa Pak Haposan untuk tetap menggantungkan Rezeki pada Air Nira Menjadi pengambil air Nira sudah Pak Anto lakukan sejak anak pertamnaya mulai menginjakan kaki di sekolah kejuruan,waktu itu biaya begitu banyak dibutuhkan.Anaknya mengambil sekolah kejuruan kesehatan.Setiap harinya selesai mengambil air Nira pak Haposan melakukan aktivitas bertan

sejarah Lae SIMBILULU Parongil Julu

Gambar
Air terjun terabaikan KARENA KURANG PENATAAN Potensi wisata yang ditawarkan alam Desa parongil julu yaitu air terjun tidak sebanding dengan kebijakan serta tata kelola yang diberikan pemerintah kabupaten Pakpak bharat Air terjun simbilulu berlokasi di Dusun Prongil Julu, Kecamatan Tinada Kabupaten Pakpak Bharat. Salah satu air terjun termashyur di Sumatera Utara. Cagar alam yang kaya, memiliki Suasana hijau pegunungan yang masih asri akan ,berawal darai sejarah menurut Ezar Sinamo (salah satu penatua kampung tersebut) sesuai dengan namanya “simbilulu” yang artinyta “mencari”berawal dari kisah sebuah keluarga yang memiliki 7 anak (sekarang 7 marga ) yakni angkat ,ujung,bintang,Gajah,kudadiri,capah,Sinamo.Anaknya yang bernama sinamo memilki kepribadian yang sangat kontras,pada suatu hari Ia menghilang selama beberapa hari ,semua warga desa sibuk mencari dan dia ditemukan sedang bermain Air pada sebuah air terjun yang sebelumnya tidak seorangpun mengetahui keberadaan air terjun te
Terkadang...kala angin berhembus kencang seakan q terbawa olehnya,,,mengikuti derasnya tiupannya ,mengintari samudra luas,,,,

eyd

Gambar
Kalau kita melihat perkembangan bahasa Indonesia sejak dulu sampai sekarang, tidak terlepas dari perkembangan ejaannya. Kita ketahui bahwa beberapa ratus tahun yang lalu bahasa Indonesia belum disebut bahasa Indonesia, tetapi bahasa Melayu. Nama Indonesia itu baru datang kemudian. Kita masih ingat pada masa kerajaan Sriwijaya, Ada beberapa prasasti yang bertuliskan bahasa Melayu Kuno dengan memakai huruf Pallawa (India) yang banyak dipengaruhi bahasa Sanskerta, seperti juga halnya bahasa Jawa Kuno. Jadi bahasa pada waktu itu belum menggunakan huruf Latin. Bahasa Melayu Kuno ini kemudian berkembang pada berbagai tempat di Indonesia, terutama pada masa Hindu dan masa awal kedatangan Islam (abad ke-13). Pedagang-pedagang Melayu yang berkekeliling di Indonesia memakai bahasa Melayu sebagai lingua franca , yakni bahasa komunikasi dalam perdagangan, pengajaran agama, serta hubungan antarnegara dalam bidang ekonomi dan politik. Lingua franca ini secara merata berkembang di kota-kota pelab